Dengan
Rambut yang digerai, sedikit keriting dibagian bawah, dan berwarna hitam agak
kepirang pirangan panjang, wanita berhidung mancung, dengan mata yang indah,
dan bentuk pipinya yang seperti bakpao. Menatap keseliling dan sesekali
memandang handphone dengan wajah yang murung, menunggu sesorang menelfon. Tapi
handphone pun tak berdering sama sekali. Wanita itu menghela nafas panjang yang
lumayan membuat tenang. Meskipun tak setenang apa yang dibayangkan.
“Sampai
kapan aku terus menunggu mu untuk menelfonku?” Keluh wanita yang sedang
menunggu ini. Jantungnya seakan berdebar kencang yang tidak karuan, ketika
melihat seorang pria di sebrang jalan yang sedang melihatnya sambil memegang
setangkai mawar putih. Mawar putih adalah bunga kesukaannya. Dan kalau ia marah
untuk meluluhkan hatinya hanya dengan membawa setangkai mawar putih mudah mudahan
ia tidak marah lagi. Pria itu memandang wanita itu selama mungkin tetapi
sesekali menatap bunga yang ia bawa. Dan ketika lampu penyebrangan hijau, sang
pria dan wanita itu pun menyebrang menuju arah yang berlawanan. Ketika mereka
tepat bersebelahan, Pria itu memberikan setangkai mawar putihnya dengan wanita
itu menggunakan tangan sebelah kanannya. Itu dikarenakan wanita itu tepat
berada disisi sebelah kanannya. Dan jalurnya sudah sedemikian rupa. Ketika
bunga itu sampai di tangan wanita itu, wanita itu tersenyum lebar jantungnya
berdebar 3x lipat dari biasanya. Dan tidak lupa mengatakan terima kasih. Tapi
sayangnya bukan pria itu yang ia tunggu.